top of page

Buletin Edisi 21: Ketika Pintu – Pintu Kesenangan Dibukakan

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-ku.” (Q.S. Adz dzariyat: 56)

Saudaraku seperti apakah keseharian yang kita jalani saat ini? Berhati– hatilah karena pada hakikatnya, kita berada dibumi ini untuk beribadah kepada sang pencipta. Pada hakikatnya kita diciptakan bukan untuk menikmat dunia sehinnga menjadi Hubbuddunya (Cinta dunia). Kita diamanahi banyak hal yang terangkum dalam sebuah kata “ibadah”.

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan “hidup hanya sekali, jadi nikmatillah”. Ungkapan tersebut banyak yang mempersepsikannya sebagai “maksiat itu tidak apa – apa, coba aja! Sekali – kali nakal itu harus loh”. “sekali aja gapapa” ”kalau gak nyoba nanti nyesel loh” sehingga banyak orang – orang yang terjebak dalam ungkapan tersebut. Terjerumus dalam lubang kemaksiatan.

Saudaraku, tuhan kita Allah memang maha pengampun. Namun apakah kita akan selalu larut dalam kemaksiatan? Bagaimana jika nyawa kita akan diambil ketika kita sedang melakukan kemaksiatan? Penyesalan kita di alam kubur tiadalah berarti apapun saudaraku. Saat itu ketika kita akan taubat pintunya telah tertutup.

Dunia memang selalu memukau, ya?

Namun ingatlah bahwa kenikmatan didunia ini hanya 1 % dari 100% kenikmatan yang Allah berikan kepadanya di dunia. Kenikmatan yang bagi untuk seluruh mahluknya. Hal ini menandakan bahwa jika kau hanya mengejar dunia saja maka untuk apa kau hidup?. Apakah akan anda sia – siakan dengan kesenangan yang fana. Yang terkadang menjerumuskan manusia.

Bumi semakin tua. Namun teknologi yang ditemukan oleh manusia semakin berkembang pesat. Teknologi ini memudahkan manusia dalam melakukan banyak hal. Teknologi ini dapat mendekatkan yang jauh. Manusia semakin mudah saja dalam melakukan segala sesuatu. Teknologi yang ada bisa menjadi bermanfaat banyak atau bahkan memudahkan utuk berbuat maksiat. Tergantung seperti apa kita menggunakannya. Apakah bijak atau tidak. Terlepas dari hal tersebut teknologi ini banyak menyenangkan hati manusia.


فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Q.S. Al-An'am Ayat 44)

Jika dulu berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya jauh dari kita itu sangat sulit. Dulu jika hendak memberi barang dari luar negri maka dia harus membayar biaya yang sangat mahal. Dulu jika ingin berbincang maka harus bertemu dan berkumpul di suatau tempat. Salah satu manfaat teknologi adalah menghapuskan kesulitan – kesulitan tersebut. Segalanya menjadi lebih mudah. Selain itu melalui teknologi bermunculan berbagai akses informasi seperti sosial media, youtube, dan sebagainya. Hal – hal tersebut menyenangkan manusia hingga manusia lupa akan kewajibannya sebagi seorang muslim. Manusia lupa apa tujuan diciptakannya. Manusia sibuk dengan keinginannya (hawa nafsunya).

Manusia sibuk dengan dirinya sendiri.

Saudaraku bermain sosial media itu memang asik, mengobrol atau berbincang sesuatu di whatsappitu memang asyik. Bermain game online itu asyik. Kita merasa senang. Namun buruknya adalah hingga lupa waktu. Kita ini adalah seorang muslim. Memiliki tugas dan tanggung jawab di dunia ini. Khususnya “beribadah kepada sang pencipta”.

Saudaraku dunia yang menarik mata ini hanya bersifat sementara janganlah kita terlalu terlena dan terbuai dengan keindahannya. Sehingga kita terfokus kepadanya dan melupakan Zuhud dan Warra. Jangan sampai dengan semua kesenangan ini, kita malah melupakan kewajiban kita terhadap Allah. Kita lupa sholat, lupa membaca Al – Qur’an dan lupa mencari ilmu.

Ingatlah wahai saudaraku bahwa Tuhan kita telah menjanjikan sesuatu yang sangat indah. Bahkan sulit di bayangkan keindahaannya. Tuhan kita telah menyiapkan surga bagi orang – orang yang bersabar dalam beribadah kepadanya. Jangan khawatir jikalau waktu kita habis untuk beribadah bukan bersenang – senang . Maka sesuatu yang besar menantimu, Kita hidup tidak hanya sekali. Masih ada kehidupan lain setelah dunia ini bahkan kehidupan yang abadi. Janji Tuhan kita Allah itu pasti. Tuhan kita tidak akan pernah ingkar terhadap janjinya. Jadi tetaplah istiqomah dalam kebaikan.

Don’t forget that you’re created for worship (praying to Allah)

Sumber: Kajian Al – Miry (www.alamiry.net). Syaihk Khamis Az - Zarani

25 views0 comments

Comments


bottom of page