top of page

Buletin Edisi 23: LEBARAN DI RUMAH AJA!

Updated: May 17, 2020

Covid-19 telah menjadi perbincangan hangat di antara masyarakat dunia. Tak pernah luput akhir-akhir ini berita hangat mengenai Covid-19 selalu meramaikan siaran televisi Indonesia. Banyak sekali permasalahan yang timbul diakibatkan wabah virus corona. Perekonomian, sosial, budaya, hingga kegiatan keagamaan pun terkena imbas pengaruh wabah corona. Dunia seolah diguncangkan oleh kehadiran virus corona. Negeri tercinta kita pun ikut merasakan betapa mengerikannya permasalahan ini.

Berbagai kebijakan dikeluarkan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, di antaranya yaitu pembatasan sosial berskala besar atau sering kita singkat PSBB. Tentunya kebijakan ini bukanlah kebijakan yang mudah, bagi kita yang terbiasa beraktivitas di luar, mencari mata pencaharian di luar, ini sungguh kebijakan yang berat, salah satunya bagi generasi muda.


Kurang lebih sudah terhitung 2 bulan kita semua berdiam diri di rumah. Segala aktivitas kita lakukan dirumah. Kuliah, kerja bahkan juga pengajian majelis berubah namanya menjadi pengajian online. Semua karena Covid–19. Karena Covid–19 kita jadi terpisah dengan teman-teman kita.

Gara-gara Covid-19 kita jadi tidak bisa sekolah, kuliah, kerja, jalan-jalan, liburan. Gara-gara Covid-19 kita tidak bisa bukber. Gara-gara Covid-19 kita tidak bisa silaturahmi..

Banyak sekali keluhan “Gara-gara Covid-19”. Tapi ingat teman-teman! Tidak seharusnya kita terus mengeluhi keadaan ini, memang dengan mengeluh dapat mengubah keadaan? Dapat mengabulkan keinginan kita tersebut? Jawabannya tentu tidak. Sebenarnya, datangnya Covid-19 juga bukanlah sesuatu yang selalu berbau “negative”. Semua memang sudah jalannya seperti itu. Tak ada gunanya bila kita hanya mengeluh. Segala kejadian di muka bumi ini, tak akan terjadi jika Allah tidak mengizinkannya.


Sering kita tak sadari bahwa di setiap peristiwa yang terasa berat di hati, ternyata menyimpan begitu banyak hal-hal positif dan manfaat untuk diri kita. Segala sesuatu itu pasti ada positif dan negatifnya. Bahkan minuman alkohol yang katanya enak dan memberikan kenikmatan dan manfaat, ternyata mempunyai segudang hal-hal negatif yang ditimbulkan akibat meminumnya, tentu saja salah satunya adalah dosa besar, karena jelas jelas dilarang oleh agama. Artinya meskipun ada manfaatnya tapi keburukan dari pada minuman itu lebih besar. Begitu pula dengan Covid-19. Dia memiliki 2 sisi bagi manusia. Mungkin Allah ingin memulihkan Bumi tempat tinggal kita. Karena sejak adanya Covid-19 kendaraan yang beroperasi di seluruh dunia volumenya mengecil. Lubang-lubang di Ozon bumi kita pun mulai menutup. Atau mungkin Allah juga mau kita agar mendekat kepada-Nya dan mengharmoniskan diri kita dengan keluarga.


Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya dan dapat dipecahkan. Karena Allah menciptakan kita disertai dengan akal, Allah mendesain otak kita untuk dapat memecahkan suatu masalah. Hemisfer kanan adalah khusus untuk kemampuan spasial dan pengenalan pola. Sedangkan hemisfer kiri adalah khusus untuk berbicara, menulis, dan berpikir. Dengan demikian “semua permasalahan pasti bisa dipecahkan”. Hanya masalah waktu saja, cepat atau lambat. Setiap individu memiliki peran yang berbeda-beda. Hal ini juga termasuk dalam “permasalahan Covid-19”. Mengobati, mengontrol prilaku masyarakat, mendata, mengatur perekonomian dan lain-lain. Kita juga berperan untuk tetap “dirumah aja”. Dengan demikian kita membantu untuk memutusakan mata rantai penyebaran Covid – 19.

Tapi walau kita diam di rumah saja pasti ada permasalahan juga. Kita yang terbiasa melakukan rutinitas tertentu jadi terhenti. Apalagi sebentar lagi hari raya Idul Fitri, cukup menghitung hari dengan jari, kita akan bertemu dengan hari yang suci. Barang tentu, berkumpul bersama keluarga besar adalah impian setiap muslim saat hari raya Idul Fitri. Rasanya terngiang-ngiang di hati hangatnya berkumpul bersama, saling salam-salaman, serunya perjalanan mudik, berbagi THR, dan lainnya. Tapi sayangnya impian itu harus kita pupus sementara. Mungkin lebaran sekarang akan terasa berbeda dari sebelumnya, yang biasanya lebaran kumpul bareng, dapat THR dan update status “bareng keluarga besar” jadi tidak bisa. Rasanya tidak banyak yang bisa dilakukan. Sedih rasanya tidak bisa silatuhrahmi...

Tapi...Heyyy kita ini kan hidup di zaman yang canggih. Bahkan sebentar lagi kita akan menuju 5.0. Walaupun kita berjauhan dengan keluarga besar, saudara, sahabat. Kita bisa memanfaatkan teknologi, teknologi sudah menjadi teman kita seharihari. Pada Covid-19 ini, teknologi memiliki peran yang amat besar. Layaknya kuliah online, kita juga bisa mencanangkan “lebaran dirumah aja”. Gimana caranya?



SO, STAY SAFE AND KEEP AT HOME!
IT'S TIME TO SAVE THE WORLD WITHOUT DOING ANYTHING:)

Sumber: https://rumaysho.com/639-yakinlah-dibalik-kesulitan-ada-kemudahan-yangbegitu-dekat.html https://id.wikipedia.org/wiki/Hemisfer https://www.suara.com/health/2020/04/2 2/133222/hari-bumi-ini-5-sisi-positifwabah-virus-corona-bagi-lingkungan

36 views0 comments

Comentários


bottom of page